Guri Ramen Malang, Makan Ramen Otentik Ngga Perlu Ke Jepang!
Saya pernah kecewa dengan beberapa sajian ramen di kota Malang. Ada saja yang ngga pas, entah itu jenis mienya, bumbunya, atau toppingnya. Jadi kadang saya tuh agak takut mau cobain ramen.
Namun, kemarin akhirnya takdir membawa saya ke Guri Ramen Malang yang konon katanya enaknya belum ada yang menandingi. Lokasinya di pojokan dan jalannya satu arah, tapi tetap saja Guri Ramen ramai pengunjung. Berawal dari kegagalan saya mau mencoba masakan di Depot Tanjung Api yang antrenya naudzubillah, akhirnya kami memutuskan untuk menyantap ramen.
Review Guri Ramen Malang
Sebelumnya saya sempat underestimate dengan tempatnya yang tidak begitu besar. Tapi ternyata nyaman juga kok meskipun tempatnya tidak begitu besar.
Disambut dengan petugas yang bertugas dengan sangat ramah, mereka memberikan pilihan duduk di atas tatami atau dengan kursi. Lalu anak saya memilih duduk di atas tatami kalau istilah ‘Jawa’nya duduk lesehan wkwkwk.
Jarak antar meja juga cukup luas, jadi ngga sungkan kalau mau bolak balik karena tidak akan mengganggu meja sebelahnya.
Sistem pemesanannya sama dengan di Roji Ramen dan juga ramen street dekat UIN Malang (saya lupa deh apa namanya). Yakni kita scan barcode dulu yang akan mengarah pada catatan menu dan juga pesanan kita. Sebenarnya menurut saya ini cara pemesanan yang agak ribet ya dibanding harus menuliskan di daftar menu secara manual, hehe tapi apa boleh buat memang begitu peraturannya makan di sini.
Tapi mungkin untuk beberapa orang cara ini oke yaa.. ngga masalah, hanya persoalan teknis pemesanan saja. Teman-teman bisa coba sendiri ya.
Lalu setelah memasukkan pesanan, kita ke kasir sambil menunjukkan pesanan yang sudah kita masukkan melalui aplikasi berbasis website tersebut untuk kemudian dikonfirmasi oleh kasir dan melakukan pembayaran. Untuk pembayaran saya gunakan QRIS dan tidak ada biaya tambahan.
Guri Ramen Mode Goreng? Enak Juga Lho!
Saya memesan Saitama Tori Ramen (kuah pedas), Kake Ramen (ini ramen polos yang toppingnya ayam, jagung, fishcake, nori, dan beberapa kondimen lain yang akan kita jumpai di ramen-ramen otentik kebanyakan). Lalu saya juga pesan Yaki Ebi Furai Ramen.
Yaki Ramen ini adalah salah satu jenis ramen kering (kayak mie goreng gitu lah) atau tidak berkuah. Saya mencoba memesannya karena belum pernah cobain Yaki Ramen. Juga iced ocha, swiss chocolate dan juga lychee squash yang segar.
Membayangkan makan ramen sambil minum soda tuh rasanya pasti seger banget ya ngga sih?
Tidak sampai 15 menit makanan kami datang. Yang pertama datang adalah Saitama Tori Ramen milik suami saya. Ketika dicicip, wahh asli pedasnya nendang banget. Meskipun pedasnya dari chili oil dan juga cabe bubuk sih, jadi kuat di lidah maupun di perut haaha..
Kalau yang ngga doyan pedas, jangan coba-coba untuk memesan Saitama Ramen ini deh ya. Saya yang suka pedas saja ngga kuat cobain tiga sendok kuahnya.
Lalu pesanan kedua yang muncul malah Yaki Ebi Furai Ramen milik saya hehe.. dan sesuai ekspektasi terasa bumbunya meskipun itu ramen kering. Toppingnya juga banyak, ebi furainya dua biji besar-besar. Suapan pertama bikin saya terkesan dan tidak menyesal memesan Yaki Ramen untuk pertama kalinya. First impression oke banget lah ini.
Lalu pesanan yang terakhir datang adalah milik anak saya, Kake Ramen dengan kuah bening yang mantep banget kaldunya. Guess what? Anak saya habis satu porsi dewasa Kake Ramen itu! Saya sampai khawatir nanti dia kekenyangan dan akhirnya muntah. Karena terakhir dia makan makanan enak ngga mau berhenti dan berakhir muntah karena kekenyangan.
Tapi alhamdulillah ngga begitu hehehe..
Yang penasaran dengan harganya, saya spill bill nih yaa..
Banyak Spot Foto yang Kece di Guri Ramen Malang
Setelah makan, saya dan suami berjalan ke depan kedai dengan ucapan terimakasih dari para kru Guri Ramen dari dalam dapur. Wah asli ramee!
Karena di bagian depan kedai ada beberapa pohon sakura buatan berwarna merah muda yang eye catching banget. Kalau untuk foto ala-ala Jepang bagus banget nih. Hehehe..
Selain itu juga ornamen di kedai dan sekitarnya memang dibuat dengan sangat niat menggambarkan suasana di Jepang. Jadi makan di Guri Ramen Malang berasa makan di Jepang asli deh hihi..
Satu fun fact yang saya baru tahu setelah berkunjung Guri Ramen ini adalah ternyata ada dua area terpisah di sana. Kedai yang saya masuki itu memang tidak cukup luas, tapi ternyata di bagian belakang ada lagi tuh kedai Guri Ramen dengan dapur yang tentu saja terpisah, tapi khusus untuk ruangan non-AC guys.
Jadi kalau untuk teman-teman yang merokok atau tidak tahan AC bisa ke kedai belakang. Untuk teman-teman yang ngga betah sama gerahnya Malang, kedai bagian depan udah paling the best sih.
Semoga artikel ini bermanfaat yaa! Kulineran kemana lagi ya kita? Coba rekomendasikan kulineranmu di kolom komentar yuk!
One Comment
Pingback: