Kuliner

Cobain Menu dengan Hitungan Kalori di Grain Alley Cafe Malang

Ini gimana ya kalau mau pesen terus ada kalorinya terpampang nyata begini, jadi takut tau mau pesen kecuali Americano sama teh tawar. 

Seorang teman yang mendengar celetukan saya hari itu tertawa saja. Nampak di hadapannya pie menul-menul yang masih hangat. Saya tanya, berapa kalorinya pie? Dia sudah lupa. Katanya kalau mau pesan, jangan lihat kalorinya udah. Wkwkwk

Begitulah. Baru kali ini saya pergi ke coffee dengan konsep jumlah kalori yang dicantumkan di setiap menunya. Sayangnya saya lupa ngga ngefotoin buku menunya waktu itu. Teman-teman yang di Malang wajib cobain sih kalau penasaran seperti apa :p

Lokasi dan Suasana Grain Alley Cafe Malang

Grain Alley Malang
suasana outdoor

Begitu masuk, pintu akan dibukakan oleh pramusaji dan teman-teman akan ditanya untuk berapa orang? Nanti kita akan diarahkan ke meja indoor atau outdoor sesuai permintaan yang jumlah kursinya cukup dan nyaman.

Menu juga akan dibawakan oleh pramusaji. Jadi konsepnya setelah duduk, baca menu sambil meringis melihat jumlah kalorinya, memilih menu, baru deh panggil pramusajinya lagi untuk pemesanan.

Semua pramusajinya ramah-ramah banget. Saat itu saya nanya-nanya banyak mbaknya juga melayani dengan sabar, ngga jutek sama sekali. Memanglah, kalau ke cafe bagus menurut saya pelayanan juga harus jadi nomor pertama. Kalau pelayanannya buruk, meskipun makanannya enak, saya pasti berpikir tiga kali dulu sebelum berangkat. Ujung-ujungnya ya ke resto atau cafe yang pelayanannya lebih bagus deh.

Begitu masuk, kita akan melihat area indoor yang dihiasi banyak ornamen bakery seperti roti Prancis yang panjang disusun di atas jerami. Duh lucu banget deh. Ditambah lagi Grain Alley Cafe juga mengusung konsep setengah open kitchen. Jadi untuk beberapa area, teman-teman bisa melihat bagaimana pembuatan cake, quiche maupun pastry di dapur terbuka mereka.

“Jadinya malah kayak aquarium.” celetuk salah satu teman yang baru pertama kalinya ke Grain Alley wkwkwk, benar juga sih. Teman-teman bisa melihat gambarnya di sini nih:

konsep open kitchen Grain Alley Malang
konsep open kitchen Grain Alley Malang

Tapi saat saya kesana untuk yang kedua kalinya, mereka hanya potong-potong kue saja kok di situ atau bikin adonan pastry maupun kue. Jadi bukan untuk masak besar gitu. Sehingga apa yang kita lihat adalah “dapur bersih”nya.

Beberapa pojok dihiasi dengan hiasan yang cute banget dan cocok dengan konsep yang tampak sejak dari luar.

Grain Alley Cafe Malang
salah satu pojok yang bikin saya senang hanya dengan memandangnya, eaa 

Untuk lokasi Grain Alley sendiri terletak di Jl. Guntur No.15, Oro-oro Dowo, Kec. Klojen, Kota Malang, Jawa Timur 65112. Persis di belakang gereja Ijen. Pelan-pelan yaa jalannya karena tidak tampak menonjol dari jalanan.

Review Menu Grain Alley Cafe Malang

Dua kali saya kesini, menu yang saya pesan juga berbeda hehehe. Berbagai menu yang disajikan di Grain Alley mulai dari kopi, teh, air mineral, pastry, quiche, snack, hingga makanan berat western dan juga Asia.

Teh artisan yang disajikan pun juga sangat enak, daun teh-nya terasa sangat fresh dan kita akan merasakan bagaimana sensasi meracik teh artisan, air panas, dan gula sendiri dengan teko dan gelas yang sangat cantik.

Ditemani dengan quiche dan pie yang ternyata rasanya juga wow banget. Mirip sama quiche yang saya beli di salah satu coffee shop juga. Rasanya ngeju banget karena saya pesan yang ada kejunya memang. Lapisan tartnya juga tidak terlalu keras tapi juga tidak lembek. Makan satu ditemani dengan teh panas saja sudah mengenyangkan.

quiche ala Grain Alley Malang

Memang nampak artistik, tapi rasanya juga ngga kalah asyik kok. Hehehe..

Salah satu pesanan seorang teman, pie dan juga sayap ayam goreng dikasih bumbu cabe hijau dan bawang gitu deh kayaknya, saya lupa namanya, hahaha maafkan! Keduanya juga enak banget, sudah lupa dengan apa yang kami lihat di awal-awal menu tentang jumlah kalori yang tersedia.

Menu Croissant Grain Alley
Croissant ala Grain Alley
Chicken Wings Cabe Garam Grain Alley
Chicken Wings Cabe Garam Grain Alley

Ini porsinya banyak ya, bisa dimakan untuk tiga sampai empat orang. Jadi kalau sendirian, mending dibungkus saja.

Ada menu kopi ngga kak? Oh tentu ada dong. Namun menurut saya kopinya sama saja dengan coffee shop lainnya ya. Ditambah ketika saya memesan, kopinya juga kurang strong. Mungkin kita harus kasih note saat memesan ya agar kopinya ditambah. Kalau gula sih sudah jelas saya selalu pesan less sugar.

kopi di Grain Alley

Selain kopi dan perparstryan, saya juga mencoba makanan berat yang Grain Alley suguhkan. Untuk kali kedua ke cafe yang satu ini, saya memesan Thai Beef Basil dengan telur setengah matang. Lalu seorang teman memesan Bibimbap alias nasi campurnya Korea. Keduanya nampak appertising banget. 

Namun bagaimana rasanya?

menu bibimbap ala Grain Alley
menu bibimbap ala Grain Alley
Thai Beef Basil ala Grain Alley
Thai Beef Basil ala Grain Alley

Menurut teman saya sih, bibimbapnya pas rasanya. Tidak terlalu “Korean” banget sampai mungkin tidak bisa diterima oleh lidahnya orang Indonesia.

Nah, kalau pesanan saya Thai Beef Basil yang satu ini, kurang tesktur saja sih. Yang saya tahu beef basil ini pakai daging slice, bukan daging cincang. Jadi saya seperti kehilangan rasa daging sapinya 🙁 meskipun rasanya enak sih. Hanya saja saya sepertinya lebih suka beef basil slice saja hehehe.. next sepertinya saya harus mencoba menu lainnya.

Overall, semua rasanya bisa diterima dan tidak menyesal karena sudah mencobanya. Untuk WiFi yang disediakan juga lumayan kenceng kok. Saya juga melihat di sekeliling ada banyak orang yang membawa laptop bekerja di sini. Apalagi suasananya juga tenang dan nyaman. Asal jangan ngantuk aja sih.

Semoga artikel ini bermanfaat ya! Kemana lagi ya kulineran kita selanjutnya? Coba dong tinggalkan komentar di bawah sebaiknya apa lagi yang harus saya coba di Malang?

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *