mandi air hangat bikin kulit kering
Uncategorized

Mandi Air Hangat Bikin Kulit Kering? Benar Ngga Sih?

Mandi air hangat sering dianggap sebagai cara terbaik untuk merilekskan tubuh setelah hari yang panjang dan melelahkan. Banyak orang menyukai sensasi nyaman dari air yang panas menyentuh kulit, terutama saat cuaca dingin atau setelah beraktivitas berat. Tapi, apakah kamu tahu bahwa terlalu sering mandi dengan air hangat bisa membuat kulit kamu menjadi kering?

Dalam artikel ini, kamu akan mengetahui kenapa mandi air hangat bisa menyebabkan kulit kering, bagaimana cara mencegahnya, dan tips agar kamu tetap bisa menikmati mandi air hangat tanpa mengorbankan kesehatan kulit. Yuk, simak sampai habis!

mandi air hangat bikin kulit kering

Kenapa Mandi Air Hangat Bisa Membuat Kulit Kering?

Kulit kamu secara alami memiliki lapisan pelindung berupa minyak alami (sebum) yang berfungsi untuk menjaga kelembapan. Saat kamu mandi dengan air yang terlalu panas, minyak alami ini bisa larut dan hilang. Akibatnya, kulit jadi kehilangan kelembapannya, terasa kering, bahkan bisa sampai iritasi.

Air yang panas juga bisa memperlebar pori-pori kulit dan mempercepat penguapan air dari dalam jaringan kulit. Dalam jangka panjang, ini bisa membuat kulit kamu menjadi lebih sensitif, mudah pecah-pecah, dan tampak kusam.

Jadi, walaupun mandi air hangat terasa nyaman, kamu tetap perlu memperhatikan durasi dan suhunya agar tidak merusak kesehatan kulit.

Ciri-Ciri Kulit Kering Setelah Mandi Air Hangat

Kulit kering tidak selalu langsung terlihat setelah mandi. Namun, kamu bisa memperhatikan beberapa tanda berikut ini:

1. Kulit Terasa Ketarik atau Kencang

Salah satu tanda paling umum dari kulit kering setelah mandi adalah sensasi kulit yang terasa “ketarik”, terutama di area wajah dan tangan. Sensasi ini biasanya muncul beberapa menit setelah mandi dan terasa seperti kulit kehilangan elastisitas alaminya. Hal ini terjadi karena minyak alami yang melindungi kulit telah terkikis oleh air yang panas, sehingga kelembapan alami pun ikut menguap.

Kulit yang sehat biasanya terasa kenyal dan lembut. Jika setelah mandi kamu merasa wajah atau tangan seperti ditarik dari dua arah, bisa jadi itu sinyal bahwa kulit kamu mulai kehilangan kelembapannya.

2. Mengelupas atau Bersisik

Bagian kulit yang terlalu sering terkena air hangat seperti lengan, betis, atau telapak kaki, bisa mengalami pengelupasan lapisan terluar. Dalam kondisi yang lebih parah, kulit juga bisa tampak bersisik, seperti terlihat bercak-bercak putih yang rapuh saat digaruk.

Hal ini menunjukkan bahwa permukaan kulit kehilangan lapisan pelindung dan tidak memiliki cukup minyak untuk menjaga sel-sel kulit tetap rapat dan utuh.

Kemerahan atau Iritasi Ringan

Kulit yang kehilangan kelembapan biasanya juga akan mengalami kemerahan. Ini merupakan respon alami tubuh terhadap iritasi ringan yang terjadi karena lapisan pelindung kulit rusak. Air panas yang menyentuh permukaan kulit dalam waktu lama akan mempercepat proses ini.

Kemerahan bisa muncul dalam bentuk ruam halus, bintik merah kecil, atau area tertentu yang tampak berbeda dari warna kulit sekitarnya. Pada beberapa orang, ini bisa disertai rasa perih, apalagi jika digaruk atau digosok dengan handuk terlalu keras.

Gatal

Ketika kulit kehilangan kelembapannya, saraf-saraf kecil di lapisan atas kulit akan lebih sensitif dan mudah teriritasi. Akibatnya, muncul rasa gatal yang bisa ringan hingga cukup mengganggu.

Tidak Tampak Cerah atau Putih Alami

Kulit yang kekurangan kelembapan biasanya tampak kusam, tidak bercahaya, dan kehilangan kecerahan alami.

Kalau kamu mengalami hal-hal di atas setelah mandi air hangat, bisa jadi itu tanda bahwa suhu air terlalu tinggi atau kamu terlalu lama mandi.

Apakah Semua Orang Rentan Terhadap Efek Ini?

Tidak semua orang mengalami kulit kering setelah mandi air hangat, tetapi ada beberapa kelompok yang lebih rentan. Misalnya:

  1. Orang dengan jenis kulit sensitif atau kering secara alami.
  2. Anak-anak dan lansia yang memiliki lapisan kulit lebih tipis.
  3. Orang yang memiliki kondisi kulit seperti eksim, psoriasis, atau dermatitis.
  4. Orang-orang yang tinggal di daerah beriklim dingin dan kering.

Jika kamu termasuk salah satu dari kategori di atas, sebaiknya mulai lebih hati-hati saat mandi air hangat, karena efeknya bisa lebih cepat dan lebih parah.

Berapa Suhu Air yang Aman untuk Mandi?

Air panas bukan berarti harus mendidih. Untuk mandi, suhu ideal adalah antara 37°C hingga 38°C, yaitu mendekati suhu tubuh. Suhu ini cukup untuk memberikan efek relaksasi tanpa merusak lapisan pelindung kulit.

Jika kamu tidak punya termometer air, kamu bisa mengandalkan perasaan. Air hangat seharusnya terasa nyaman di kulit, bukan menyengat atau membuat kulit memerah.

Namun, jika ingin mendapatkan air hangat dengan suhu yang presisi, tepat 37°C, kamu bisa menggunakan electric water heater Elterra. Water heater ini telah dilengkapi dengan fitur pengaturan suhu yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Jadi, kamu tidak perlu mengandalkan perasaan lagi, deh, atau yang pasti-pasti aja.

Tips Agar Mandi Air Hangat Tidak Membuat Kulit Kering

suhu yang aman untuk mandi

Kamu tetap bisa menikmati mandi air hangat tanpa harus mengalami kulit kering, asalkan mengikuti beberapa tips berikut ini:

1. Kurangi Durasi Mandi

Mandi air hangat sebaiknya tidak lebih dari 10 – 15 menit. Semakin lama kamu berendam, semakin besar risiko kulit kehilangan kelembapan.

2. Gunakan Sabun yang Lembut

Sabun dengan kandungan deterjen tinggi bisa memperparah kekeringan. Pilih sabun berlabel “moisturizing” atau “gentle” yang tidak terlalu banyak menghasilkan busa.

3. Oleskan Pelembap Setelah Mandi

Mengoleskan pelembap ke tubuh setelah mandi adalah hal yang tak boleh dilewatkan. Gunakan pelembap sesegera mungkin setelah mengeringkan badan. Waktu terbaik adalah saat kulit masih agak lembap karena pelembap akan menyegel air di dalam kulit.

4. Minum Air yang Cukup

Kulit juga perlu hidrasi dari dalam. Jangan lupa minum air putih minimal 8 gelas sehari agar kulit kamu tetap sehat dan lembap.

5. Gunakan Minyak Alami

Kalau kamu sering mandi air hangat, kamu bisa menambahkan beberapa tetes minyak alami seperti minyak zaitun, minyak kelapa, atau minyak almond ke dalam air mandi. Ini bisa membuat kulit kamu tetap halus dan tidak terlalu kering.

Apakah Mandi Air Hangat Bisa Membuat Kulit Putih?

Banyak mitos beredar yang mengatakan mandi air hangat bisa membuat kulit putih atau lebih cerah. Namun, kenyataannya tidak sesederhana itu.

Air hangat memang membantu membuka pori-pori dan bisa membantu proses eksfoliasi (pengangkatan sel kulit mati). Ini membuat kulit tampak lebih bersih dan bercahaya. Tapi bukan berarti mandi air hangat secara langsung akan membuat kulit kamu putih.

Jika kamu ingin kulit tampak lebih cerah, kamu perlu merawatnya secara menyeluruh: dari membersihkan, melembapkan, melindungi dari sinar matahari, hingga mengatur pola makan dan minum.

Kesimpulan

Kamu boleh, kok, mandi air hangat asalkan dengan bijak. Mandi air hangat memang menyenangkan, memberikan relaksasi, dan bisa membantu meredakan stres. Tapi kalau kamu tidak hati-hati, justru bisa membuat kulit kamu kering, kusam, bahkan mengalami iritasi.

Ingat, ya, air yang terlalu panas adalah musuh utama kulit yang sehat. Jadi, aturlah suhu air dengan bijak, batasi durasinya, dan jangan lupa melembapkan kulit setelah mandi. Dengan cara ini, kamu tetap bisa menikmati manfaat mandi air hangat tanpa merusak kulit.

Agar mendapatkan suhu air hangat yang tepat dan tidak terlalu panas secara cepat, kamu bisa menggunakan electric water heater Elterra. Water heater ini mampu menyediakan air hangat dengan cepat dan suhu yang sesuai kebutuhanmu tanpa harus menunggu lama dan ribet.

Jadi, pastikan kamu memasang electric water heater Elterra di rumah dan rasakan nikmatnya mandi air hangat tanpa ribet. Dapatkan electric water heater Elterra di berbagai toko water heater Kota Denpasar dan seluruh kota di Indonesia.

Kalau kamu punya masalah kulit tertentu atau merasa kondisi kulit semakin parah setelah mandi, jangan ragu untuk konsultasi ke dokter kulit ya!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *