Gingsul Cafe Malang, Ngopi di Rooftop-nya Latar Ijen
Warga Malang mana sih yang tidak tahu Latar Ijen? Salah satu restoran mewah yang kalau kesana bikin minder dompet saya wwkkwkwk.
Belum pernah ke Latar Ijen karena tidak rela menghabiskan gaji sebulan hanya untuk makan malam satu hari saja bersama dengan keluarga? Tidak apa-apa. Karena Latar Ijen nampaknya menyediakan versi hemat-nya. Yaitu Gingsul Cafe Malang. Letaknya ya satu gedung dengan Latar Ijen.
Hanya saja Gingsul Cafe ini letaknya di rooftop Latar Ijen atau persisnya di lantai 3. Meskipun rooftop, siapa sangka ternyata Gingsul juga punya ruang indoor-nya lho!
Review Gingsul Cafe Malang
Meskipun terletak di rooftop, namun teman-teman tidak perlu overthinking bahwa kita harus capek-capek naik tangga ketika ingin ngopi santai dengan harga terjangkau di sana. Karena begitu masuk ke area parkir, kita bisa langsung menaiki lift yang terletak di basement.
Lift akan membawa kita kurang dari semenit untuk bisa sampai ke area outdoor. Kalau sendirian, ada baiknya pesan menu terlebih dahulu. Tapi kalau rame-rame, mending cari meja dulu deh yang viewnya bagus dan sepi. Kalau pagi, mungkin outdoor tidak saya sarankan ya. Karena pasti sinar matahari pasti bikin silau deh, ngobrol juga kurang nyaman meskipun Gingsul Cafe juga dikelilingi tumbuhan yang rindang.
Bagian outdoor memang oke banget sih untuk foto-foto, tapi kalau untuk ngobrol lama bersama teman atau kolega, lebih baik teman-teman pilih area indoor saja yang ber-AC. Tempatnya juga bagus kok untuk foto-foto.
Saat pertama kalinya kesana saya memang sengaja memilih area indoor, karena pagi itu matahari sedang terik-teriknya. Kami ber-empat pun juga butuh waktu yang cukup lama untuk duduk dan berbincang.
Setelah melakukan pemesanan, saya jadi tahu kenapa Gingsul Cafe ini selalu ramai. Selain harganya yang masih jauh lebih masuk akal dibanding Latar Ijen, tapi juga rasanya lumayan lah. Saat itu saya memesan tiramisu in cup, americano dingin tanpa gula dan juga air mineral dingin.
Tiramisu in cupnya estetik banget guys kwkwkw, teman-teman bisa cek fotonya ya. Seorang teman memesan nasi sate lilit dan sambal, ada juga yang memesan kentang goreng keju, chicken wings, dan beberapa menu kopi yang lazim ada di cafe-cafe. Apalagi kalau bukan kopi susu? Hehehehe..
Tiramisu in cup-nya juga tidak mampu saya habiskan meskipun nampaknya kecil sekali ya. Tapi benar-benar mengenyangkan karena memang agak berat menurut saya rasanya. Nah untuk kentang goreng kejunya saya agak kecewa sih, karena kejunya bukan keju fresh yang diparut atau tampak baru dilelehkan. Tapi lebih seperti perisa keju dalam bentuk cair yang disiramkan di atas kentang goreng.
Tapi untuk rasa kopinya sih oke banget lah ya. Mungkin yang membedakan dengan Latar Ijen dengan harga satu menu ratusan ribu adalah terletak di bagaimana pelayanan kasir dan juga beberapa petugasnya. Senyumnya nampak agak susah, sehingga saya menangkap kesan kurang ramah.
Padahal camilan dan kopinya lumayan banget untuk bisa diulang ketika butuh tempat tenang untuk mengerjakan sesuatu.
Jadi sepertinya saya tidak mengulang kesana lagi deh kecuali nanti diajakin ya hehehe..
Tapi saya akui banget, banyak orang yang kesana saat itu untuk foto-foto. Pesanan paling hanya minuman, bahkan satu kelompok yang terdiri dari 10 orang yang pesan minum hanya 5 orang. Foto-fotonya aja tuh yang banyak dan kadang mengganggu pengunjung lain. Gimana mbaknya ga capek ngingetin ya, hehehe..
Meskipun itu bagian dari layanan, tapi setidaknya customer yang ingin diperlakukan bak Raja juga bisa mengimbangi aktivitasnya di sana dengan membeli minuman minimal satu orang satu. Yah jadi curhat deh..
Intinya untuk teman-teman yang ingin mampir dan mencoba kopi ala Gingsul bisa langsung saja parkir di tempat yang sama dengan tempat parkirnya Latar Ijen, lalu segera naik ke lantai 3.