Kampung Inspirasi Ajak Maksimalkan Perkembangan Holistik Anak dengan Potensi Lokal yang Berkelanjutan
Buk, aku mauuu main hujan! Buk aku mauu main lumpur kayak di Youtube itu! Buk aku mau cari ikan kayak kakak di layar ituu!
Celoteh Isya, anak saya yang berusia 5 tahun. Tumbuh besar di kawasan pemukiman padat penduduk membuatnya tertarik dengan hal-hal yang hanya bisa ia lihat di layar. Ia tak tahu bagaimana rasanya kaki tercelup di kubangan lumpur, menanam padi di bawah terik sinar matahari, menunggu ikan melahap umpan, dan masih banyak hal yang tidak bisa ia eksplor selama pandemi kemarin.
Alhasil perkembangan motoriknya belum sempurna, pengetahuannya terbatas, dan interaksi sosialnya pun juga belum terasah dengan baik. Padahal sebentar lagi ia masuk SD. Keterbatasan sebagai seorang Ibu juga membuatnya tidak bisa lepas dari gadget. Sehingga yang bisa saya lakukan hanya membatasi penggunaan gawainya dan mengarahkan pada kegiatan yang lebih bermanfaat untuknya di masa depan.
Kebutuhan Anak Untuk Kembali ke Alam
Perkembangan zaman di era digital telah membawa perubahan besar dalam kehidupan anak-anak. Generasi yang disebut-sebut sebagai generasi strawberry kini tumbuh dalam dunia yang sangat berbeda dengan generasi sebelumnya. Mereka terpapar dengan teknologi bahkan sejak ia tak bisa mengeja huruf demi huruf.
Akhirnya sering kali membuat mereka lebih akrab dengan gawai ketimbang alam dan lingkungan sekitar. Tak terbayangkan hal ini terjadi di tahun-tahun mendatang, sudah pasti pergeseran ke arah digitalisasi semakin kuat, sehingga menyebabkan berkurangnya interaksi langsung anak dengan dunia nyata.
Situasi ini berisiko membatasi perkembangan motorik, sosial, dan emosional anak jika tidak disertai dengan kegiatan fisik dan interaksi sosial yang seimbang lho! Anak saya adalah contoh nyata bagaimana perkembangan motoriknya belum sempurna. Akibat pandemi dan karena ia lahir di tahun 2019, ditambah kami pernah terinfeksi positif Covid-19, interaksi dengan dunia luar pun terpaksa sangat terbatas selama dua tahun pertama perkembangannya saat itu.
Padahal sebagai orangtua, kami sangat menyadari tentang banyak penelitian yang menunjukkan bahwa kegiatan bermain di luar ruangan dan kembali ke alam serta keterlibatan dalam aktivitas fisik sangat penting untuk mendukung perkembangan anak secara menyeluruh.
Oleh karena itu ketika ada pemuda inspiratif dari Lamongan, yakni Sultan Alfathir dengan gagasannya yang membahagiakan, saya jadi lebih optimis menghadapi masa depan anak-anak Indonesia yang sudah seharusnya kembali pada fitrahnya. Bermain di alam bersama dengan teman-teman di sekitarnya.
Sultan Alfathir menorehkan prestasi cemerlang sebagai Juara Terbaik I Wirausaha Muda Berprestasi Tingkat Nasional di Peringatan Hari Sumpah Pemuda 2023. Lebih dari 300 pemuda sebagai peserta se-Indonesia telah dikalahkan oleh Fathir dengan idenya yang menonjol, yaitu Wisata Edukasi Kampung Inspirasi.
Seperti apa Kampung Inspirasi itu?
Berkelana Ke Kampung Inspirasi, Wisata Edukasi dengan Memaksimalkan Potensi Daerah
Kampung Inspirasi adalah sebuah usaha yang dibangun oleh Sultan Alfathir dengan kegigihan dan inovasi. Sultan Alfathir juga menerima penghargaan yang diterbitkan oleh Kemenpora RI di tahun 2023 lalu. Namun tentu saja penghargaan tersebut bukan hanya simbol keberhasilan personal, tetapi juga pengakuan atas dampak positif yang ia ciptakan dalam dunia pendidikan dan wirausaha di Indonesia.
Kampung Inspirasi Lamongan didirikan pada 1 April 2018 oleh Sultan Alfathir dan Anik Haryanti. Kini Kampung Inspirasi telah tumbuh menjadi destinasi wisata edukasi terkemuka di Kota Lamongan.
Terletak di Jalan Sumargo Gang Flamboyan nomor 29, fasilitasnya meliputi wisata edukasi, outbond alam, dan entrepreneurship camp. Sebagai pusat pembelajaran dan kreativitas, Kampung Inspirasi menggabungkan pengalaman belajar dengan kegiatan sosial budaya, serta mendorong kewirausahaan dan dampak sosial positif di sekitarnya.
Sementara itu dalam sebuah Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini berjudul “Enhancement School Competitiveness Through A Literacy Culture Based on Local Wisdom” mengamini bahwa wisata edukasi adalah metode belajar yang efektif untuk anak-anak.
Wisata edukasi, yang menggabungkan unsur belajar dan bermain, telah terbukti menjadi metode yang efektif untuk memberikan anak-anak pengalaman yang kaya dan mendalam. Hadirnya wisata edukasi akan membuat anak-anak tidak hanya mendapatkan pengalaman belajar yang menyenangkan tetapi juga mengembangkan keterampilan motorik, kognitif, dan sosial mereka dalam lingkungan yang aman dan interaktif.
Kebutuhan Wisata Edukasi Bagi Anak-Anak di Tahun 2025
Kesadaran orangtua untuk memenuhi stimulus pada anak langsung dari alam atau lingkungan sekitarnya disebabkan oleh beberapa faktor, seperti :
1. Meningkatnya Keterikatan pada Gawai
Survei yang dilakukan pada tahun 2024 oleh lembaga pendidikan anak menunjukkan bahwa rata-rata anak di bawah usia 12 tahun menghabiskan lebih dari 5 jam per hari dengan perangkat digital.
Penggunaan gawai yang berlebihan ini berdampak negatif pada perkembangan motorik kasar dan halus anak, serta menurunkan kemampuan sosial mereka akibat minimnya interaksi langsung dengan orang lain.
2. Penurunan Aktivitas Fisik pada Anak
Data dari Kementerian Kesehatan Indonesia tahun 2023 menunjukkan bahwa hanya 25% anak-anak Indonesia yang memenuhi kebutuhan aktivitas fisik harian mereka. Sebagian besar anak lebih banyak menghabiskan waktu di rumah dengan kegiatan yang minim gerak.
Padahal kekurangan aktivitas fisik dapat memicu masalah kesehatan seperti obesitas, gangguan postur tubuh, dan perkembangan motorik yang tertunda.
3. Pentingnya Keterampilan Sosial di Masa Depan
World Economic Forum memproyeksikan bahwa pada tahun 2025, keterampilan sosial dan emosional, seperti kemampuan berkomunikasi, kerja sama tim, dan empati, akan menjadi keterampilan yang sangat dibutuhkan di dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan sosial pada anak-anak sejak dini menjadi hal yang sangat krusial.
Wisata edukasi seperti Kampung Inspirasi yang memberikan aktivitas berkelompok dan permainan kolaboratif dapat membantu anak mengasah keterampilan sosialnya sejak dini.
4. Kebutuhan Terhadap Lingkungan Belajar yang Holistik
Laporan dari UNICEF tahun 2023 menyatakan bahwa anak-anak memerlukan pendekatan pendidikan yang holistik, di mana aspek kognitif, fisik, sosial, dan emosional mereka dapat berkembang secara seimbang.
Wisata edukasi seperti Kampung Inspirasi tentunya dapat memberikan kesempatan bagi anak untuk belajar dengan metode yang menyenangkan dan relevan, berbeda dengan pembelajaran formal yang sering kali terbatas pada ruang kelas.
5. Wisata Edukasi Sebagai Sarana Pengenalan Alam dan Budaya
Sebuah studi di Universitas Indonesia pada tahun 2024 menunjukkan bahwa anak-anak yang berpartisipasi dalam wisata edukasi berbasis alam, seperti kebun binatang, taman petualangan, dan museum interaktif, memiliki pengetahuan yang lebih luas tentang alam, lingkungan, dan budaya mereka.
Wisata edukasi yang digagas oleh Sultan Alftahir ini tentu juga memperkuat ikatan anak dengan lingkungan sekitar, mengurangi ketergantungan mereka pada teknologi, dan meningkatkan kepedulian mereka terhadap alam.
Melihat data di atas, kebutuhan akan wisata edukasi pada tahun 2025 semakin penting untuk memastikan perkembangan anak-anak yang seimbang di tengah arus digitalisasi yang kuat.
Sultan Alfathir menangkap peluang tersebut dan berdirilah Kampung Inspirasi yang dapat memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk terlibat langsung dalam pengalaman belajar yang interaktif, fisik, dan sosial.
Adanya Kampung Inspirasi yang didesain secara holistik ini, anak-anak bisa mendapatkan stimulasi yang mereka butuhkan untuk berkembang menjadi individu yang sehat, cerdas, dan tangguh di masa depan.
Memangnya sepenting itu ya? Yuk simak apa pentingnya memberikan kesempatan pada anak untuk bermain di ruang terbuka.
Jika Anak Tidak Mendapatkan Stimulasi Kognitif, Motorik, Emosional dan Psikologis yang Baik
Jika perkembangan kognitif, motorik, emosional, dan psikologis anak tidak terpenuhi dengan baik, hal ini dapat berdampak negatif pada berbagai aspek kehidupannya, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Berikut adalah dampak dari kurangnya pemenuhan di masing-masing area perkembangan tersebut:
1. Dampak pada Perkembangan Kognitif
- Penurunan Kemampuan Berpikir dan Memecahkan Masalah: Anak yang tidak terstimulasi kognitifnya dengan baik mungkin mengalami kesulitan dalam berpikir kritis, memecahkan masalah, dan belajar hal-hal baru. Mereka mungkin lambat dalam menyerap pelajaran dan cenderung pasif.
- Sulit Beradaptasi di Sekolah: Kurangnya kemampuan kognitif bisa membuat anak tertinggal dalam pelajaran, sulit fokus, atau menghadapi tantangan saat belajar keterampilan dasar seperti membaca, menulis, dan berhitung. Ini dapat mempengaruhi performa akademis dan kepercayaan dirinya.
- Kurangnya Minat Belajar: Anak yang tidak mendapatkan rangsangan kognitif yang cukup cenderung kurang termotivasi untuk belajar atau menjelajahi hal-hal baru.
2. Dampak pada Perkembangan Motorik
- Keterlambatan dalam Keterampilan Fisik: Anak mungkin mengalami keterlambatan dalam keterampilan motorik kasar (berjalan, berlari, memanjat) dan motorik halus (menggambar, menulis, menggunakan alat). Ini bisa menghambat partisipasi mereka dalam aktivitas fisik dan kegiatan sehari-hari.
- Keseimbangan dan Koordinasi yang Lemah: Keterampilan motorik yang tidak terlatih bisa mengakibatkan keseimbangan dan koordinasi yang lemah, yang pada akhirnya membatasi anak dalam berolahraga atau melakukan aktivitas fisik lainnya.
- Resiko Masalah Kesehatan: Kekurangan aktivitas fisik dapat menyebabkan anak berisiko mengalami masalah kesehatan, seperti obesitas, gangguan postur, dan kebugaran yang rendah.
3. Dampak pada Perkembangan Emosional
- Kesulitan dalam Mengelola Emosi: Anak-anak yang tidak mendapatkan pemenuhan emosional mungkin merasa sulit untuk mengidentifikasi, mengekspresikan, dan mengelola perasaan mereka. Hal ini dapat mengarah pada perilaku impulsif, frustrasi, atau marah berlebihan.
- Kurang Percaya Diri dan Cemas: Jika anak tidak mendapatkan dukungan emosional yang cukup, mereka mungkin tumbuh dengan rasa percaya diri yang rendah dan cenderung mengalami kecemasan, terutama dalam situasi sosial atau saat menghadapi tantangan baru.
- Risiko Gangguan Mental di Masa Depan: Ketidakstabilan emosional di masa kanak-kanak bisa meningkatkan risiko gangguan mental, seperti depresi, kecemasan, atau gangguan perilaku ketika mereka beranjak dewasa.
4. Dampak pada Perkembangan Psikologis dan Sosial
- Kurangnya Kemampuan Sosial: Anak-anak yang kurang mendapatkan stimulasi sosial mungkin kesulitan berinteraksi dengan orang lain, berbagi, atau bekerja dalam kelompok. Mereka bisa menjadi sangat pemalu atau, sebaliknya, bersikap agresif dalam pergaulan.
- Kesulitan dalam Menjalin Hubungan: Keterampilan sosial yang kurang berkembang membuat anak sulit untuk membangun dan menjaga hubungan pertemanan, yang penting untuk rasa kesejahteraan sosial dan emosional.
- Meningkatnya Resiko Perilaku Menyimpang: Anak yang tidak terpenuhi kebutuhan psikologis dan sosialnya bisa lebih rentan mengalami masalah perilaku, seperti bullying, ketidakpatuhan, atau ketidakmampuan mengikuti aturan sosial yang ada.
Dampak Jangka Panjang
Kekurangan dalam perkembangan ini tidak hanya berdampak pada masa kanak-kanak tetapi juga pada kehidupan dewasa mereka. Mereka mungkin kesulitan dalam pekerjaan, mengalami masalah hubungan, atau menghadapi tantangan kesehatan mental yang lebih serius.
Terpenuhinya kebutuhan perkembangan anak adalah investasi yang penting untuk memastikan mereka tumbuh menjadi individu yang sehat, produktif, dan sejahtera di masa depan.
Penting bagi orang tua, pengasuh, dan pendidik untuk memastikan bahwa anak-anak mendapatkan pengalaman belajar yang beragam, dukungan emosional, serta stimulasi fisik dan sosial. Wisata edukasi, seperti Kampung Inspirasi, dan lingkungan yang mendukung perkembangan holistik bisa menjadi solusi untuk membantu anak berkembang secara optimal di setiap aspek kehidupannya.
Kampung Inspirasi Maksimalkan Perkembangan Anak
Wisata edukasi seperti Kampung Inspirasi ini memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung perkembangan anak, baik dari segi kognitif, sosial, motorik, maupun emosional. Berikut adalah beberapa cara di mana wisata edukasi berperan dalam perkembangan anak:
1. Merangsang Perkembangan Kognitif
Kampung Inspirasi di Lamongan ini dirancang untuk memperkenalkan anak-anak pada konsep-konsep baru, seperti pengetahuan tentang alam, sains, budaya, atau sejarah.
Kampung Inspirasi menjalin kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Lamongan, Pemadam Kebakaran, Bandara, Bank Sampah, hingga Kereta Api untuk menyediakan berbagai macam wahana bermain dan edukasi.
Mulai dari kolam pemancingan ikan (mengenalkan anak pada potensi lokal), berkebun dan menanam sayur, mengenalkan anak dengan sawah yang jumlahnya kian menipis di perkotaan, membuat dan memasak beberapa menu masakan di alam, menangkap belut di lumpur, hingga edukasi keselamatan bencana kebakaran dan masih banyak lagi.
2. Mengembangkan Keterampilan Sosial
Selama kegiatan bersama Kampung Inspirasi, anak-anak sering terlibat dalam aktivitas kelompok yang membutuhkan kerja sama dan komunikasi.
Misalnya, dalam kegiatan outbond atau petualangan di alam, mereka belajar cara bekerja sama untuk mencapai tujuan. Interaksi sosial ini memperkuat keterampilan komunikasi, empati, dan kemampuan beradaptasi, yang sangat penting dalam kehidupan sosial mereka.
3. Melatih Kemampuan Motorik
Kampung inspirasi sengaja melibatkan kegiatan fisik, seperti berkebun, memanjat, menangkap belut atau melakukan aktivitas di alam bebas. Hal ini dapat memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk melatih kemampuan motorik kasar mereka.
Melakukan berbagai aktivitas di luar ruang, seperti berjalan-jalan di taman atau mengikuti kegiatan petualangan di alam, membantu mereka mengembangkan kekuatan, koordinasi, dan kelincahan. Selain itu, kegiatan seperti melukis atau membuat kerajinan dapat melatih kemampuan motorik halus anak.
4. Meningkatkan Perkembangan Emosional dan Psikologis
Kampung Inspirasi juga dapat menjadi pengalaman menyenangkan dan memperkuat ikatan keluarga, yang berperan penting dalam perkembangan emosional anak.
Ketika mereka mendapatkan pengalaman baru dan menyenangkan, mereka belajar bagaimana mengekspresikan emosi, mengelola rasa takut atau kecemasan, dan mengembangkan rasa percaya diri. Misalnya, menghadapi tantangan ketika mengikuti outbond di Kampung Inspirasi bisa membantu anak-anak mengatasi ketakutan atau tantangan secara mandiri.
5. Membangun Rasa Cinta dan Kepedulian terhadap Lingkungan
Kampung Inspirasi dirancang untuk mengenalkan anak-anak pada pentingnya menjaga lingkungan. Ini membangun rasa cinta dan kepedulian terhadap alam serta memperkenalkan konsep keberlanjutan. Anak-anak yang belajar mencintai lingkungan sejak dini lebih cenderung memiliki rasa tanggung jawab untuk menjaga alam di masa depan.
Kampung Inspirasi Mendukung Perkembangan Maksimal Anak dengan Potensi Lokal
Tempat-tempat seperti Kampung Inspirasi Lamongan menjadi contoh bagaimana wisata edukasi memberikan manfaat bagi anak-anak. Melalui kegiatan yang dirancang oleh Kampung Inspirasi, anak-anak dapat bermain sambil belajar di ruang terbuka yang aman, mencoba berbagai aktivitas fisik dan edukatif yang mendukung perkembangan mereka secara menyeluruh.
Secara keseluruhan, Kampung Inspirasi yang dirintis sejak tahun 2018 ini menyediakan kesempatan bagi anak-anak untuk belajar dengan cara yang berbeda dari sekolah, dalam lingkungan yang lebih interaktif dan alami. Ini membantu mereka tumbuh menjadi individu yang lebih seimbang, kreatif, dan siap menghadapi tantangan masa depan.
Kini, Kampung Inspirasi sudah mimiliki 15 instruktur dan guide untuk memandu proses pembelajaran mulai dari pertanian, peternakan, kerajinan, peraga pembelajaran edukatif, kolam renang, dan outbond. Selain menawarkan wahana dan tempat belajar di tempat, Kampung Inspirasi juga menawarkan paket pembelajaran di luar yang kerjasama dengan stasiun kereta api, kepolisian, pemkab Lamongan, rumah sakit, desa pancasila, dan lain-lain.
Sulthan Alfathir pendiri Kampung Inspirasi Lamongan bercerita terkait Sejarah perkembangan Kampung Inspirasi serta memaparkan beberapa layanan dan prestasi yang didapat baik Tingkat lokal maupun nasional. Selain itu ia juga membeberkan beberapa strategi dalam menarik investor, dapat dipercaya oleh mitra, dan tips trik bangkit pasca Corona hingga pengunjung ramai dan omzet melejit.
“Kunjungan ke tempat edu-wisata dari lembaga PAUD, TK hingga SD/MI di musim puncak tema ini sangatlah ramai. Kapasitas kami bisa menampung hingga 500 peserta, namun dibagi setiap pos materi dan wahana. Biasanya setiap pengunjung bisa memilih paket dan bahkan boleh request,” ujar mas Fathir.
Kini wisata Kampung Inspirasi, gagasan cemerlang dari pemuda inspiratif Sulthan Alfathir, telah menjelma menjadi destinasi wisata edukasi yang tak hanya menyenangkan, tetapi juga berdampak positif bagi masyarakat setempat.
Pengunjung tidak hanya dimanjakan dengan keindahan alam yang asri, tetapi juga dapat belajar berbagai keterampilan, mulai dari pertanian organik hingga kerajinan tangan. Berbagai kegiatan menarik seperti outbound, entrepreneurship camp, dan event sosial budaya juga rutin diselenggarakan untuk menambah semarak suasana.
Berkat dedikasinya, Sulthan dan Wisata Kampung Inspirasi telah meraih berbagai penghargaan, baik di tingkat lokal maupun nasional. Salah satu prestasi membanggakan adalah terpilihnya Wisata Kampung Inspirasi sebagai penerima penghargaan SATU Indonesia Awards 2023 dalam kategori Lingkungan yang diselenggarakan oleh Astra. Penghargaan ini menjadi bukti nyata bahwa upaya Sulthan dalam membangun desa berkelanjutan telah diakui secara luas.
Kampung Inspirasi Lamongan adalah sebuah inisiatif yang diprakarsai oleh Sultan Alfathir di Lamongan, Jawa Timur dengan menggabungkan konsep pendidikan, permainan, dan lingkungan alami.
Saya menganggap Kampung Inspirasi adalah pilot project untuk daerah lain yang dapat memberikan wadah bagi anak-anak untuk mengeksplorasi berbagai aktivitas yang dapat merangsang perkembangan motorik dan kognitif mereka.
Seiring dengan tumbuhnya minat dan kesadaran terhadap pendidikan alternatif di Indonesia, Kampung Inspirasi Lamongan menjadi salah satu contoh nyata bagaimana ruang publik dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas hidup dan pendidikan anak-anak melalui pendekatan yang holistik, menyenangkan, dan berkelanjutan.
#BersamaBerkaryaBerkelanjutan #KitaSATUIndonesia
Referensi :
Kampung Inspirasi
Amaliyah, A., Rahman, F., & Maryam, S. (2022). Enhancement School Competitiveness Through A Literacy Culture Based on Local Wisdom. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(3), 2325–2333.
Lamongan Tourism