Nasi Kapau Abah di Malang, Sensasi Makan Nasi Kapau Sambil Dengerin Indonesia Raya

Ayo Han cobain nasi kapau yang baru buka deket SMP 5! 

Salah seorang teman sejak masa putih biru tiba-tiba mengajak saya untuk makan nasi kapau yang belum pernah saya coba sebelumnya. Awalnya sih mikir-mikir karena masih berpikir : “ah sama aja palingan rasanya kayak Nasi Padang.” 

Tapi akhirnya saya luluh juga dan ingin mencobanya bersama kawan lama yang sudah bertahun-tahun ngga bertemu tatap muka hehehe..

Keesokan harinya mendaratlah kami di halaman Nasi Kapau Abah yang katanya baru buka itu. Suasana masih lengang, sepi dan saat kami masuk nampaknya mereka masih bersiap-siap dan belum semua menu ready. Akhirnya kami menunggu sambil foto-foto dan ngobrol sana-sini hehehe..

Nah sambil menunggu menunya lengkap dan mereka siap menerima pesanan, kita bahas dulu yuk apa itu nasi kapau dan asal-usulnya, serta perbedaannya dengan nasi padang.

Kalau bicara soal kuliner Minang, pikiran kita pasti langsung tertuju ke sajian bersantan, pedas, dan penuh rempah. Nah, dua nama yang sering muncul dan bikin orang bingung bedanya adalah nasi kapau dan nasi padang. Keduanya sama-sama nikmat, sama-sama khas Sumatera Barat, tapi ternyata punya asal-usul dan karakteristik yang cukup berbeda, lho!

Kalau kamu selama ini mengira nasi kapau itu hanya nama lain dari nasi padang, yuk simak dulu cerita lengkapnya di bawah ini. Siapa tahu, setelah ini kamu bisa jadi “detektif kuliner” saat mampir ke rumah makan Minang!

Asal Usul Nasi Kapau

Nasi kapau berasal dari sebuah nagari (desa adat) bernama Kapau, yang terletak di Kecamatan Tilatang Kamang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Daerah ini memang terkenal sebagai kampung halaman para perantau yang membuka rumah makan di berbagai daerah, khususnya di Sumatera dan Pulau Jawa.

Berbeda dari “rumah makan padang” pada umumnya, penjual nasi kapau biasanya adalah perempuan, yang dikenal sebagai uni kapau. Mereka berdiri di balik meja panjang atau etalase tinggi yang disebut “hidangan pacak”, tempat berbagai lauk pauk ditata dengan rapi dan menggoda.

Ciri Khas Nasi Kapau

Yang paling mencolok dari nasi kapau adalah cara penyajiannya. Kalau di rumah makan padang biasanya pelayan membawakan semua lauk ke meja, di warung nasi kapau kamu akan menunjuk lauk langsung ke si uni yang berdiri di balik etalase, lalu dia akan mengambilkannya dari atas dengan sendok panjang gagang kayu yang khas banget!

Nah, dari segi rasa dan menu, nasi kapau juga punya ciri khas sendiri:

• Sayur khasnya adalah gulai cubadak (nangka muda) dengan kuah kuning kental dan rempah yang kompleks. Kadang juga ditambah kacang panjang dan rebung.

• Dendeng batokok, sambal lado mudo (cabai hijau), hingga rendang paru jadi lauk yang sering ditemukan.

• Tekstur dan rasa masakan kapau cenderung lebih ringan dan lebih segar, meskipun tetap kaya rempah. Kuahnya lebih encer dibandingkan nasi padang yang umumnya lebih pekat dan gurih.

Nasi Kapau Abah, Cobain Menu “Mirip Nasi Padang” ala Prasmanan

Setelah tahu asal-usul nasi kapau di atas, ada beberapa hal yang memang sama seperti yang disebutkan di atas. Yakni kalau nasi kapau, sistem pesannya tuh kita langsung nunjuk gitu lauknya dari balik etalase.

Orang-orang ada juga yang menyebutnya sebagai nasi padang prasmanan wkwkwk, padahal bukan prasmanan yang sebenarnya ya, karena kita tidak mengambil sendiri, namun tetap diambilkan dan langsung bayar setelah proses tunjuk menunjuk di depan etalase selesai wkwkwk.

Saat itu teman saya memesan ayam rendang dan gulai otak, lalu saya pesan gulai tunjang atau kikil ditambah dengan krupuk jangek yang disiram dengan kuah bumbu gulai. Minumnya es jeruk, hmmm bener-bener nikmat banget!

Kalau ditanya apakah rasanya sama dengan nasi padang? Iya, ternyata sama kok gaes wkwkwk, hanya saja entah ini sugesti sebelum kesini atau memang rasanya benar-benar sedikit lebih kental dan medhok dibanding nasi padang. Namun yang saya rasakan dengan harga yang tidak terlalu mahal tapi juga tidak murah, Nasi Kapau Abah ini worth it banget sih.

Kalau dibilang mahal sih ngga juga ya. Karena untuk satu porsi dengan harga mulai dari 23 ribuan sampai 30 ribuan dilengkapi dengan nasi yang punel dan enak banget, sayuran lengkap khas nasi kapau, juga sambal hijaunya yang khas (sepertinya ditambah dengan ebi) plus lauk yang ingin teman-teman nikmati, ini sudah worth it. 

Ayamnya cukup besar, gulai tunjangnya juga lumayan banyak, krupuk jangek siram dengan harga 15 ribu pun juga sangat memuaskan baik rasa maupun kuantitasnya. Ditambah dengan sayurannya yang ngga pelit dan boleh nambah sambel hehehe, asal ngga kelewatan aja sih ya.

Ayamnya juga ngga kecil, apalagi saat saya bungkus ayam gulai dan ayam balado, keduanya adalah jenis ayam kampung kesukaan Ibu dan Ayah saya. Wah dengan harga segitu menurut saya murah lho untuk ayam kampung. Oleh karena itu rugi banget kalau kemarin saya tidak menerima ajakan dari salah satu sahabat sejak saya SMP ini hehehe, thankyou ya Pipit!

Karena letaknya dekat dengan markas TNI Angkatan Darat, jadi lah teman-teman bisa mendengar lagu Indonesia Raya setiap saat hahaha. Padahal saat itu sekitar jam 10-an, bukan juga hari libur Nasional yang biasanya dirayakan dengan upacara, entah kenapa tiba-tiba saja Puskopad TNI AD yang berada tepat di seberang Nasi Kapau Abah tersebut memutar lagu Indonesia Raya hingga terdengar di tempat kami makan.

Padahal letaknya di jalan raya yang biasa dilalui tidak hanya mobil, tapi juga truk dan bus. Kebayang kan segimana kerasnya lagu tersebut bisa sampai terdengar di Nasi Kapau Abah? wkkwkw. Unik banget kan!

Bagaimana dengan menu di Nasi Kapau Abah? Seperti di rumah makan padang pada umumnya sih, ada rendang daging, rendang ayam, ayam balado, gulai ayam, gulai tunjang, gulai otak, ikan balado (menggunakan ikan kembung) dan juga krupuk jangek. Sayangnya saya belum melihat menu paru-paru di sana, padahal pingin lho. Mungkin karena saya datang kepagian, parunya ngga ada ya. Next saya coba lagi deh kesana pas makan siang, siapa tahu menunya lebih lengkap ya kan?

Next mau ngajakin keluarga besar kesini ah, pasti seru dan berkesan karena suasananya memang nyaman, homey, bersih dan masakannya enak semua!

Semoga artikel ini bermanfaat untuk kamu semua yang sedang mencari variasi nasi padang yaa, Nasi Kapau Abah bisa menjadi alternatif menu makan siang maupun makan malam.

Next review kulineran di Malang mana lagi yaaa?